Wednesday, October 8, 2008


Buttonmybuttons Store Bandung, Indonesia 
Featured in HALO BANDUNG Magazine 





Buttonmybuttons Store Opening in Subang Jaya

Another online shop seller turned designer, Shahida Shariff has opened her new store Buttonmybuttons at Subang Jaya today. The shop’s location is a prime spot for students who are from various colleges in that area. The designer herself started out designing a line of t shirts, sweaters and dresses under her fantasy collection. She then took another leap by designing more t shirts and tank tops for her line.
Along with her designs, she also sells other clothes and accessories on her online shop. Buttonmybutton also has unique handmade designer bags which are very cute with bows, ties and polkadot motives. She has also launched her second line of designs late last year as her continuation of her fantasy collection with similar clothes in various prints and patterns. Earlier in February she launched her latest collection of clothes.
Buttonmybuttons is not the first online shop which turned into a brick and mortar shop. Along with her, we have Karen from White Label Closet (in Kota Damansara), Yasmeen of Osixnine (In Subang), Joanna of Paperdoll (In Tropicana City Mall) who are all brave ladies who successfully started their own physical shop after starting out from their humble online shops.
Go check them out, visit their shop and give them some support! They all deserve it.
Buttonmybuttons is also scheduled to open in Bandung, Indonesia later this month! Congrats, babe!

Shop details:

BUTTONMYBUTTONS (www.buttonmybuttons.com )
(same row as darusalam mamak restaurant)
No.7-1, Jalan ss15/8b,
Subang Jaya, 47600,
Selangor.



MOFSD Items Of The Day

Button my Buttons
**I’m a sucker for polka dots and stripes:)
Button my Buttons is a brand not very new to us online shoppers and bazaar hoppers. Shahida, designer for this brand is everywhere:) handmade bags for RM69.



Featured in REMAJA Magazine Feb 2009
 






-------------------------------------------------------------------------------------------------



A Fashion Obsession

They are so in love with basics Tees and we are too! Easy to match with shorts, skirts, jeans. You can even buy two of them to layer on top with each other, though it is not recommended if you're not in an air-conditioned room. :)



Button My Buttons
To add a bit punk in your fashion, opt of these hoodies! These hoodies are personally designed by
Miss Shahida Shariff. Designer goods eeeek! Support our Malaysian designers, yo! Unicorn themed and available in navy blue and black! Different from our practical hoodies. :)



More updates about our College Conscious coming soon!

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Featured in Cleo Jan 2009 - Hot buys


by : miss Ayu

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Juice Magazine The COOL LIST 2008

-------------------------------------------------------------------------------------------------

RcK it Up!

Icon_calendar Fri, 14/11/08 - 11:17AM Filed in Places by fiona | Comments: 0 Icon_comments
Icon_tag Tags: boutique,kl,rck

Just a stone's throw away from the giant that is Pavilion, is Wisma Cosway where my next shopping hunt has taken me. From the outside, the wide display of clothes from Rack can be seen. Having opened just a month ago, Rack is still pretty unknown to most.
Owner Jing Jing was offered rent of the space by Zeku owner Kelvin Choo, so don’t be thrown off by the name Zeku when looking for Rack as they are in the same shop lot.
Jing’s inspiration and concept for the shop came from her time spent working in Chicago, before returning to her hometown of Kuala Lumpur. Whilst in Chicago, her love for scoping out bargain and outlet shops filled with racks of clothes at bargain prices inspired the name Rack.



Jing sources her stock from different local flea market ‘vendors’ like Shahida Shariff for ButtonmyButtons and customised jewellery by Sue Ann. Display windows which run along the side of the large space provides great means of attraction and advertising for designers to sell their wares.
RcK carries apparel from gladiator shoes to office wear and in the long run, hopes to bring in a men’s collection. They try to update their collection every two weeks to keep the store up-to-date and customers coming back for more.

And then clutch (below)! Priced at RM68, it's available in black, white, grey, purple and brown.
In addition to this they also have on offer evening clutch bags priced at RM65 and they come in white, yellow, grey and black.
RcK also has cool chunky bracelets that can also be customised to your taste. For more on the jewellery sourced at Rck, check out the bling2bling website where RcK get their jewellery from. Priced in store at RM58.
For apparel, the shop carries everything from basic tank tops and bikinis to evening dresses.
I love this blue and red flower print dress priced at RM65.
Fun everyday bags by buttonmybuttons can also be found at RcK in a multitude of different designs - RM69.
RcK might prove to be one of those stores that you find a bargain piece or two in once you start looking around. Try walking over using the bridge (next to Crystal Jade Restarant at Pavilion) when you're around the area.
RcK can be found at:
Zeku Asia Pacific (m) Sdn. Bhd.
Lot 1 – 12/13, First Floor Wisma Cosway
No.88 Jalan Raja Chulan
50200 Kuala Lumpur
Malaysia.

Opening hours:
Mondays - Fridays: 11am – 6pm
Saturdays: 11am – 3pm
Closed on Sundays
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gaya Ramah Lingkungan

Jum'at, 05 September 2008 | 10:38 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Fenomena pemanasan global bisa menginspirasi para desainer muda dari Bandung, Jakarta, dan Malaysia. Kali ini mereka menggelar peragaan bertema besar "Eco-Fashion When Environment Meet Fashion", yakni memakai bahan-bahan yang mengandung unsur 3R (reduce, recycle, dan re-use).
Memang, busana dari bahan-bahan 3R tersebut tidak bisa dipakai untuk sehari-hari, tapi kreativitas mereka pantas diacungi jempol. Karya-karya mereka mendulang decak kagum ratusan pengunjung yang memadati Grand Royal Panghegar, Bandung, beberapa waktu lalu. Inilah acara puncak Bandung Fashion Vaganza, yang menampilkan busana eco-fashion atau ramah lingkungan karya sembilan perancang.
Tengoklah karya Rika Riskawati, yang mengusung tema "Putri Snow White" untuk gaun putih panjang. Perancang lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan ESMOD itu memakai tisu sebagai material dasarnya. Rika menjelaskan, alasan memilih tisu lantaran ingin membuat sesuatu yang berbeda. Lagi pula, tisu merupakan material yang sangat tidak ramah lingkungan yang terbuat dari serat-serat pohon.
"Saya terinspirasi oleh kegelisahan melihat banyak pohon yang ditebang yang menimbulkan kerusakan lingkungan dan pemicu global warming," ujarnya seusai peragaan.
Rika mengaku satu gaun putih panjang berbahan dasar tisu butuh sebanyak 50 gulung tisu. Dia pun tidak menampik jika dikatakan problem saat pembuatannya adalah tisu gampang sobek. "Prosesnya sulit dan harus dijahit satu-satu," katanya.
Lain lagi dengan Yufie Savitri. Perancang lulusan kriya tekstil ITB angkatan 1999 ini mengusung tema "I'm A Plastic Girl" lewat gaun hitam panjang. Dia memilih bahan dasar kantong keresek sampah dan kantong keresek belanja warna hitam lantaran kedua bahan itu mudah ditemui di sekitar. "Kalau belanja, kita sering memakai kantong keresek," ucapnya.
Kendati kantong keresek mudah sobek, di mata Yufie, sobekan tersebut justru membentuk suatu detail baru. "Sebenarnya prosesnya mudah, hanya ditempel lem dan tidak dijahit," tutur perempuan yang sehari-hari dosen seni rupa di Bandung ini.
Kantong keresek yang digunakannya terdiri atas dua macam, yakni kantong berwarna doff dan yang mengkilap supaya terlihat dimensinya. Untuk aplikasi, Yufie menggunakan kawat untuk menahan anyaman-anyaman keresek pada bagian atas gaunnya. "Supaya anyaman di bagian dada tidak flat dan bisa terbentuk," kata perempuan kelahiran Bandung, 23 Juli 1981 ini.
Sedangkan Shahida Shariff, perancang dari Kuala Lumpur, Malaysia, merancang busana dari karung goni dan kawat. Perancang lulusan University of Teknologi Mara Malaysia itu memilih kedua bahan tersebut karena ingin memperlihatkan betapa kotornya bumi ini jika tidak ada tindakan yang diambil terkait masalah pemanasan global.
Cermati karya pula Adity, yang menggunakan tali tambang sebagai bahan material busana kreasinya. Dia memilih tema "Tambang Plastik yang Terbakar". Maksudnya sebagai tengara berkabung di antara kerusakan lingkungan. Adapun Kiki Chan menggunakan materi paper silk rainbow.
Ramia menggunakan material feture, batik silk, dan bulu, sementara Cindy Valery mengadopsi limbah plastik dan Roy Mulyanto memanfaatkan benang.
Selain mereka, beberapa orang dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia turut serta dalam peragaan tersebut. Salah satunya Awalia Nur, yang merancang busana dari kertas koran. Awalia menyulap koran menjadi aksen busana. Untuk karya bertajuk "Kodeu", ia butuh enam hari. "Di rumah banyak limbah koran, makanya saya ambil," tutur mahasiswi yang tengah menempuh tugas akhir ini.
Yang cukup mengejutkan adalah Lia Rohaeni, yang memanfaatkan seng untuk karya bertema "Warrior&Princess". Tema "Beautiful Wood" dan "Tata Colour", yang diusung Heska Guntini, memakai karpet plastik dan tali tambang.
Sementara itu, Nurenti Solihat menggunakan limbah elektronik sebagai aksesori dalam busana bertema "Beauty ElectricI". Pada tema "Cocona Nan Etnik", Rina Herdayani memanfaatkan batok kelapa. Jangan lupa Afridanesya Cita, yang menjumput ban dalam sepeda motor dan bambu untuk karyanya yang unik.
Adelheid Sidharta

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

WHZZUP ART

Fashion Vaganza : When Environment Meets Fashion



Fashion seakan menjelma menjadi identitas gaya hidup masyarakat masa kini. Dalam keseharian, secara tidak sadar kita dituntut untuk mengikuti segala perkembangan dan perubahannya. Tapi apa pernah terpikirkan oleh Anda bahwa dari produk busana modern yang biasa kita gunakan juga bisa mengancam kelestarian alam?

Eco-fashion merupakan acara fashion show yang mengangkat tema lingkungan hidup, yang direalisasikan dalam kegiatan Charity for The Nature. Eco-fashion 2008 sebagai acara pertama dari rangkaian acara tahunan eco-fashion, mengusung isu global warming. Isu ini diangkat sesuai dengan perkembangan pemanasan global yang kian terasa di dalam kehidupan sehari - hari.

Dalam acara ini pula disosialisasikan info-info yang berhubungan dengan global warming. Terutama hal-hal yang berkaitan dengan bidang fashion. Salah satu fakta menariknya, bahwa industri pakaian banyak mengkonsumsi bahan kimia berbahaya yang berdampak langsung keseimbangan ekosistem alam.

Lewat acara yang bertempat di Parahyangan Ballroom Hotel Panghegar, Ecofashion 2008 menghadirkan bintang tamu Dewi Gita serta 9 designer muda dari Jakarta, Bandung dan Malaysia. Dengan dukungan 36 model yang memperagakan hasil karya bertema eco-fashion ini, diharapkan bisa ikut mendukung program charity yang juga digelar oleh panitia penyelenggara.

Lewat dana yang terkumpul dari para pengunjung rencananya akan disalurkan untuk mendukung program kampanye hijau pemerintah Jabar, dengan mengkonversinya kedalam bentuk bibit-bibit pohon. Seluruh peserta dan pengunjung pun tak luput dari sasaran campaign ini. Dengan membawa pulang sebuah bibit pohon untuk ditanam sebagai bagian dari kampanye hijau untuk mencegah dan mengurangi pemanasan global.

Written by : Ajron A
Photograph by : Nael S

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

buttonmybuttons Featured in Juice Magazine August Issue 2008

The brand new August issue of JUICE magazine is out. We roll out our inline skating feature by Kevin Yeoh with images by the multitalented Wheel Love crew, Euphoria by MOS and Rainforest World Music Festival. Ili Farhana takes you on an Emo escapade, reports on the stellar and stripey JUICE 6th Anniversary Party, reviews NERD’s new album and then reveals her wardrobe picks. Tastemaker Lim Kok Kean aka DJ Bunga speaks to Explosions In The Sky and Pelle Carlsberg and contributor Keith Gan dances with Tiesto. But we’re not done yet…. Get decked out in local designs from Buttonmybuttons, the latest from Vans, Topman and Lee Cooper. Plus deets on the upcoming Levi’s Unbuttoned launch party. If you haven’t received an e-mail, what better place to find out how you can grab a pair of K-Swiss for gratis and Macbeth merchandises for nought. Yes, we’re spoiling you with this issue. Go get it now at JUICE distribution outlets!


-------------------------------------------------------------------------------------------------


Minggu , 31 Agustus 2008 ,
Fashion Berpadu Isu Lingkungan
darajat arianto

GLOBAL warming telah digemakan di berbagai bidang. Sebagai isu untuk menyelamatkan bumi, kampanye global warming terus dikumandangkan ke seluruh penjuru bumi. Demikian pula yang terlihat di Bandung, pada 22 Agustus lalu.

Kampanye mengatasi global warming dikumandangkan melalui wujud lainnya, yakni melalui eco fashion sebagai bagian dari acara Helar Fest. Acara yang diadakan di Hotel Panghegar ini mengangkat tema lingkungan hidup pada berbagai rancangan pakaiannya.

Acara bertajuk Bandung's Fashion Vaganza ini menampilkan hasil karya 9 desainer dengan 36 model. Mereka yang merancang adalah Rika, Kikichan, Yufie, Ramiya, Aargh, Adity yang berasal dari Bandung. Roy Mulyanto dan Cidy dari Jakarta serta Shahida Shariff dari Kuala Lumpur.

Menurut Rika, Ketua Penyelenggara Bandung Fashion Vaganza, acara ini mengambil tema When Evironment Meet Fashion. ''Selain baju siap pakai yang biasa digunakan, fashion show ini juga akan menampilkan bahan yang ramah lingkungan. Dengan menamai bahan 3R, yakni reduce, recycle dan reuse,'' katanya.

Di sini terlihat bahwa isu lingkungan hidup berpadu dengan kreativitas perancang. Di antaranya memakai kertas tisu, kertas alat tulis dan berbagai bahan yang bisa di-recycle. Kenyataan ini menunjukkan kreatifitas tidak harus mengganggu lingkungan.

Eco Fashion ini sebagai bentuk kepedulian masyarakat fashion terhadap lingkungan dan pemanasan global. Hal ini diwujudkan dalam bentuk kampanye dan pengarahan selama acara berlangsung.

Para desainer muda menampilkan rancangan-rancangan busana yang bertema global warming. Uniknya, sebagian hasil lelang pakaian dan penjualan disumbangkan pada pemerintah Jabar setelah dikonversi dalam bentuk bibit pohon.

Selain itu, seluruh peserta dan pengunjung juga membawa pulang satu macam bibit pohon untuk ditanam. Ini sebagai bagian dari kampanye hijau untuk mencegah dan mengurangi pemanasan global.

Sebelumnya Bandung Fashion Vaganza telah diadakan Greenfest di Taman Hutan Raya Juanda pada 9-10 Agustus. Ditempat ini banyak ditampilkan ide-ide yang bernuansa hijau dan alami.

Rangkaian kegiatannya berupa workshop Bird Conversation, Greners atau Eco Magazine, Workshop serat dan pewarna alami, workshop kertas daur ulang, eco design, alternatif energi hingga akar wangi parfum natural. (dar)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------


Peduli Lingkungan ala Bandung Fashion Vaganza

Masih bertaut dengan ide besar Helarfest secara keseluruhan yang berkomitmen terhadap ekonomi kreatif, sikap awareness terhadap lingkungan, satu lagi pertaruhan kreatifitas anak muda Bandung menjejaki ranah publik.

Tangan-tangan piawai yang bermain dalam seni busana itu menunjukan kebolehannya di atas catwalk. Bukanlah karya biasa, tapi karya-karya sarat makna yang membalut langkah 36 model Bandung.When Environment Meet Fashion, demikian tema besar yang diusung oleh sekumpulan desainer Bandung untuk menggoreskan karyanya di Bandung Fashion Vaganza di Hotel Panghegar, Jalan Merdeka, Jumat malam (22/8/2008).

Untuk penggemar label-label desainer lokal, nama-nama mereka mungkin sudah ada yang mengenal. Meski diantaranya ada yang baru akan mengepakan sayap. Dua orang desainer tamu dari Malaysia dan Singapura pun turut berpartisipasi menampilkan karya mereka.

Tak kurang dari sembilan desainer muda cantik unjuk kreatifitas, imajinasi dengan beragam sentuhan seni yang terkait dengan lingkungan. Isu global warming tetap menjadi isu utama yang menjadi benang merah. Dikemas dengan beragam inspirasi, klasik, hippies, juga keanggunan yang feminin sekaligus liar.

Kesembilan desainer ini menampilkan dua karya yang berasal dari bahan dan satu adibusana yang lebih menyentuh konsep eco fashion. Untuk eco fashion menghadirkan 10 perancang mahasiswa STSI Bandung. Nuansa-nuansa vintage rata-rata muncul dari karya-karya mereka.

Yuvie dari House of Noi Noi dengan karya bertemakan Rush Our Mafia. Warna-warna gelap dengan dominasi abu dipilih seperti cerminan dari gelapnya dunia mafia. Sedangkan adibusananya, Yuvie menyuguhkan I’am a plastic, gaun hitam terbuat dari material kantong plastik.

Rieka by Rika yang mengambil unsur bunga dengan tema Flower Freak menunjukan kecintaannya terhadap alam. Tercermin dari aplikasi-aplikasi bunga dalam bordir dan sablon di atas sutera dalam nuansa hippies tahun 80-an. Untuk eco fashion, Rieka mengambil ide tissue toilet yang diplikasikan pada gaun pada kain sifon sehingga membentuk gaun dengan rumbaian tissue.

Fragrance Kikichan mengusung tema its hard to being green. Sulitnya mendapatkan hijaunya hutan. Hiasan serupa tanduk rusa menjadi pelengkap unik gaun-gaun Kiki dengan cutting yang juga menggambarkan hutan. Dalam adibusananya Kiki Rinbow, baju berbahan kertas dan papersilk berwarna-warni yang menjadi antitesis karya sebelumnya.

Adity menyuguhkan Everything That You Can Wear yang menunjukan identitas Adity Butik. Nuansa putih mendominasi gaun-gaun rancangan Adity Butik. Tambang plastik menjadi material inti dalam rancangan adibusana Adity. Rok mini balon berbahan tafeta dihiasi tambang-tambang plastik warna-warni yang dirangkai mengikuti alur lekuk rok.

Quin Cindy valery menampilkan karya Dark Romantic dengan adibusana eco fashion berbahan limbah plastik dan limbah kaos. desainer Asty Surya menampilkan karyanya yang berjudul Tie Die dengan adibusana menggunakan kain celup ikat yang etnik.

Lulusan Esmod Jakarta Roy Mulyanto menampilkan karya Metamorputih Menjadi Hitam. Pada awal penampilan Roy menampilkan gaun-gaun warna putih dengan aplikasi kilau di beberapa bagian. Adibusana roy berupa gaun panjang menyapu lantai berwarna ungu dengan material benang.

Desainer tamu dari malaysia Shahida Shariff menyuguhkan Vintage of Jungle. Busana-busana vintage yang anggun dan klasik dipadukan dengan nuansa hutan yang tabrak warna. Adibusana Shahida adalah gaun yang terbuat dari karung goni sebagai simbol kotornya bumi akibat ketidakpedulian manusia.

Desiner-desainer lain dari STSI yang masih tercatat sebagai mahasiswa memiliki keunikan masing-masing dengan ide-ide brilian. Misalnya Rina Herdayani yang menggunakan material batok kelapa, Afrida yang membuat gaun dari bagian dalam ban sepeda motor, lalu adajuga yang menggunakan material bambu, limbah elektronik, seng, selang juga koran.(ema/afz)

sumber : http://bandung.detik.com/read/2008/08/24/091742/993424/488/peduli-lingkungan-ala-bandung-fashion-vaganza

-------------------------------------------------------------------------------------

Fashion Vaganza Digelar di Bandung

Jum'at, 22 Agustus 2008 | 21:58 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung:Sekitar sembilan desainer muda dari Jakarta, Bandung dan Malaysia, unjuk kebolehan. Mereka menggelar rancangan busana yang ramah lingkungan.

Peragaan busana yang berlangsung di Hotel Grand Royal Panghegar ini mengusung tema “When Environment Meet Fashion”. Eco-Fashion, atau mode busana yang ramah lingkungan ini, adalah kelanjutan dari acara Helar Festival 2008.

Desain-desain yang diperagakan malam ini terbuat dari bahan-bahan 3R, yaitu Re-duce, Re-cycle, Re-use. Bahan-bahan 3R ini merupakan bahan alami yang dapat didaur ulang.

Mereka yang unjuk kebolehan antara lain Rika dari Bandung, Kikichan (Bandung), Yufie (Bandung), Shahida Shariff (Kuala Lumpur, Malaysia), Roy Mulyanto (Jakarta), Cindy Valery (Jakarta), Ramiya (Bandung), Adity (Bandung) dan AARGH (Bandung).

Adelheid Sidharta

-------------------------------------------------------------------------------------------------
REVIEWED by KLUE MAGAZINE


Bow to the Bow
Posted on 27 June 2008 by sarah

With five labels and different web hosts for each, the Bow Group umbrella is a hidden treasure. But despite the apparent scatter, it is at the same time, very much closely knitted. Though predominantly an Internet boutique, its showroom is housed at the base of a stairwell that leads to its founders’ dorm-like living premise. With a bond that mistakes the stuff of sisterhood, Shahida Shariff (24), Helly Razali (26), and Farhana Zul (23) are glued at the hip via a long running friendship, and a strong passion for clothing and apparel.

While Miss Bow and The Bow (for the guys) sport items from Singapore to Hong Kong, Razali designs fashionable, yet appropriate pieces for Helly Beachwear, Zul creates whimsical doodles to go with quirky one-liners on her Teetees t-shirts and Shariff crafts fashion-forward styles that should belong foreign for Button My Buttons. Although each design is exclusively limited, its price tags never exceed RM150. This means you would own one of the five that exist, without burning a major hole in the wallet. This concept even boils down to their accessories, which have been scouted for and bought, but duly altered and modified according to their creativity. Additionally, the Bow Group showroom also carries a range of sandals designed by their friends and some chic handbags ranging from cloth to patent leather.

Text Claudia Low Photo Shermen Mukhtar

-------------------------------------------------------------------------------------------------

REVIEWED by EMMAGEM

Awesome new arrivals:

p3220115.JPG
Polka Dot Grey Hoodie by Button my Buttons RM99
c2601c.jpg
Spag top with AWESOME 2 toned oversized ribbons at the back by White Label Closet - RM42
blueopaquetights.jpg
Blue Opaque Tights from Hidden Boutique - ONLY RM19!:)

-------------------------------------------------------------------------------------------------
REVIEWED by EMMAGEM


Mar 31, 2008
Author: karenmarie | Filed under: Fashion, Question, Shop Online, Trends
Hoodie/Cardigans/Sweaters
Q1
hey, can someone tell me where can i get mickey mouse hoodie? I had found it before but unfortunately it had been sold…
-riz-
Q2
I’m looking for Cardigans/Hoodies or Hooded Cardigans for College. Any E-Shops selling these? Also looking for online Malaysian stores selling Converse/Vans shoes. ASAP please. Thank you dearies. <3>
Suggestions:
  1. Mickey Mouse Hoodie
    If you’re smaller in size, try the kids department that sells mickey’s hoodies? I forgot the name of the shop.
  2. Cardigans and Hoodies we found:

p3220115.JPG
Polka Dot Grey Hoodie by Button my Buttons - RM99
I love this hoodie. Simple yet, stunning :D

Hope that helps!:)


-------------------------------------------------------------------------------------------------
REVIEWED by EMMAGEM

AWESOME BUYS FOR FEBRUARY!

NEW BLOG, NEW THREADS
As written about in the January Shopaholic News….
Button My Buttons has finally opened their pre-order!
Selling awesome tees, jackets and dresses with unique and refreshing designs, like the Unicorn jumper and Pockets tee above.
Check out their blog for updates and photos of the real items.
To all boutique owners, keep working hard in bringing in the latest and greatest fashion items! If you have a fashion-filled event you’d like us to know about, do leave a comment:)
ALL of the featured shops can be found here ! Happy Shopping!
ALL SAVE! Information is provided by the flea market/bargain queen herself the Soul Doctor!

*Shopaholic News will be updated when there are new news/updates!
*Comment and tell us if you have any news to share with fellow shopaholics

*Email us(at karenmarie at emmagem.com) if you have any new arrivals in your online store!:)

*Advertising Opportunities
-------------------------------------------------------------------------------------------------

No comments: